Tuesday, March 10, 2009

Posisi Menentukan Prestasi


Sewaktu kita masih duduk di bangku sekolah, tak perlu dipungkiri, sesekali kita pernah mencontek juga tatkala ujian. Iya kan?
Dan dulu ketika sedang membuat strategi mencontek terbaik, seringkali kita berujar dan mempraktikkan kalimat sentilan "posisi menentukan prestasi". Yang kemudian diartikan oleh para penagwas ujian termasuk guru dengan lebih mengawasi deretan kursi-kursi belakang. Logikanya, semakin jangkauan dari pandangan guru, akan semakin mudah mencontek. Semudah itu.

Tapi dari dulu pun gue bukan termasuk orang yang percaya dengan mitos posisi menentukan prestasi tersebut. Karena akan selalu saya tangkis dengan ungkapan "tempat yang paling aman untuk menyembunyikan hasil curian adalah di depan kantor polisi". Logikanya saling berlawanan. Tempat yang paling mudah luput adalah yang ada di depan pelupuk mata. Sama seperti kiasan "gajah di depan mata tak nampak, semut di seberang lautan terlihat jelas."

Namun sepertinya, seiring bertambahnya usia dan asam garam yang dikecap, gue mulai percaya kalau "posisi benar-benar akan menentukan prestasi". Well, lebih tepatnya menentukan kenyamanan saat bekerja. Terutama dalam posisi meja kerja. Semakin jauh dari pandangan boss besar, akan semakin mudah buat gue mangkir yah atau setidaknya meminimalkan frekuensi tatap muka.

Bukan apa-apa, bukan karena gue mual liat boss gue juga, tapi karena "boss besar gue yang maha kuasa" itu tipikal "pengawas sejati". Tatapannya setajam elang dan gaya ngaturnya lebih gokil daripada tukang parkir. Terlebih sejak studio siaran hijrah ke lantai 2. Meski tempat baru lebih nyaman, lega dan indah. Tetapi posisinya ngeri! Karena bersebelahan persisi dengan ruang kerja si boss besar. Salah-salah, pergunjingan kita yang sudah menggunakan tone paling rendah (dibaca: berbisik) pun bisa jadi didengarnya.

Apalagi kalau gaya "terjun lapangannya" kumat. Dia akan benar-benar memantau setiap gerak-gerik kita, termasuk gaya bicara dan materi yang disajikan penyiar. Please deh! dosa besar apa ya kalau kita jadi diri sendiri dengan materi matang yang telah dipersiapkan sejak sebelum siaran? No.. big no!!

Kalau sudah begini kisahnya, gue benar-benar percaya kalau posisi boss menentukan prestasi karyawannya. LEbih dari itu, kenyamanan bekerja kami terenggut!

For God Sake! Gue kangen studio siarana yang lama. Yang nyempil kaya upil, yang gelap, yang di dalamnya kita bisa tertawa bahagia tanpa perlu merasa dicermati.

Waspada! Siaga 1!!!