Thursday, February 12, 2009

Kali Ini Tentang Pongky Manullang


Gak cuma orang-orang yang kerja di TV atau EO pentas seni aja yang bisa langsung ketemu dengan musisi kawakan. Karena rupanya kali ini, giliran radio gue yang kedatangan musisi. Memang sih biasanya radio gue ini kedatangan "bintang tamu" dari kalangan tokoh masyarakat, penemu, birokrat ataupun tokoh penting lainnya buat dijadikan narsum. Dan jujurly, mendatangkan tamu dari kalangan artis (kalau boleh gue sebut begini) ataupun musisi adalah hal yang terbilang langka. Maklum aja, radio gue ini bukan radio gaul tapi radio lingkungan yang berbasis jurnalistik. fufufu... you ought to know how hard this journalism placed on a radio!

Well, tapi toh akhirnya tim talk show sore berhasil mendatangkan musisi bernama Pongky Manullang yang mampu menyihir jutaan pasang telinga dengan jemari lincah yang mengocok senar gitar. Dengan gaya country yang agak-agak bernuansa "laid down" seperti Jack Johnson, Pongky Manullang berani gue sejajarkan dengan musisi senior Indonesia yang mungkin udah "audible" duluan.

Pongky Manullang selama 3 hari ini menjadi guest star-nya acara talk show sore radio gue. Sayang, bukan jatah gue untuk memandu acara itu plus kesempatan emas bisa mengenal orang se-"music smart" Pongky. Tapi gak papa, kemarin gue sudah cukup puas dengan menjadi produser acara itu. 

Salah satu yang bikin gue cukup kagum pada beliau selain kemampuannya memetik gitar dan mengaransemen lagu retro adalah identitas lainnya sebagai seorang musisi pro lingkungan. Yes, bukannya mau sok-sok an Go Green seperti visi utama radio gue ya... tapi memang He claimed him self as one of eco-musician. Yah, kayak Jack Johnson jugalah, atau kaya U2 dengan icon Bono-nya yang gak pernah mati kampanye lingkungan.

Tapi mudah-mudahan aja, menjadi eco-musician bukan hanya sekadar label untuk "menggaruk" massa baru yang euphoria dengan isu seksi global warming. Karena banyak juga lho musisi-musisi baru ataupun musisi-musisi lama yang mengindustrialisasikan isu seksi global warming sebagai salah satu cara untuk menancapkan panahnya di hati pendengar.

Hey, Pongky! why do you didn't made a concert in our creepy greeny studio?


-Gading, 11 Feb 2009: Listening to Purple Angel by Pongky Manullang-

No comments:

Post a Comment