Monday, February 9, 2009

Ngandong Yuk!

Siapa yang tak kenal dengan andong atau delman?
Kendaraan yang mirip kereta dan ditarik oleh kuda ini masih terlihat cukup banyak di jalan raya ibukota. Tak pandang tempat, tak peduli pada peraturan, andong ini dengan mantapnya menyusuri jalan-jalan besar bersaing ketat dengan ramainya kendaraan bermotor lainnya.
Tak jarang malah, kuda-kuda ini mendapat peringatan keras dari para pengendara mobil dan motor agar segera menyingkir dan tidak menutupi jalan mereka. Maklum, jalan si kuda ibukota tak bisa secepat mobil pun motor, berbeda dengan kuda-kuda "asli" yang masih bisa berkeliaran lincah di padang rumput tanpa perlu takut menabrak atau ditabrak. Tanpa perlu risau ditilang juga.

Jika dilihat dari efisiensinya, andong merupakan salah satu angkutan mobilitas yang terbilang sangat ramah lingkungan. Tak perlu mesin, apalagi bensin. Untuk urusan muatan penumpang, andong pun bisa diduduki oleh 4 orang plus bawaannya. Paling-paling, yang tak lengkap hanya AC (pendingin ruangan) dan kenyamanan karena jalannya yang tidak menggelinding seperti ban mobil.

Tapi kalau kita mau sedikit saja mengalah demi kelestarian alam dan kelangsungan hidup manusia, mungkin delman bisa menjadi pilihan tepat berkendara. Tanpa mesin, tak butuh bensin, nihil polusi. Bahkan kotorannya pun bisa dikantongi untuk kemudian dijadikan adonan pupuk kandang yang bisa menyuburkan pepohonan di taman kota. Satu-satunya asupan mereka juga hanya rumput yang bisa mudah ditemukan dimana saja. Tak perlu khawatir juga bila bodi si kuda terbaret kuda lain, karena bodi mereka tak seperti mobil yang mudah lecet yang bisa menyulut perang di jalanan jika "tergores". Ketika banjir sekalipun, kuda-kuda ini juga tetap bisa menerjang genangan air tanpa perlu risau seperti saat mengendarai mobil yang ketakutan saat genangan di depan mata yang ujung-ujungnya menimbulkan kemacetan panjang.

Bila andong kembali menjadi tranportasi favorit manusia Jakarta, bisa hampir dipastikan lingkungan kita akan kembali tersenyum pada kita. Urat syaraf kita pun mengendur karena tak perlu bersitegang dengan macet ataupun banjir.
So, selain jalan kaki dan bersepeda sebagai upaya nyata dalam menyelamatkan lingkungan, kita ngandooooong yuuuuuk!!!!

No comments:

Post a Comment